Rabu, 26 Oktober 2011

Revisi Episode ke 1 (Lucky Holic) bag. II

bab ke 2 lucky holic yang sudah ku revisi...
ini kilasannya...

CHAPTER 2
Agreement
“OOhhh tidak!!!!” suara Yusi menyambar ke segala arah.
“aduh.. bagaimana nih? Xander K.O lagi” Yusi panik sambil terus memperhatikan Xander yang keadaannya semakin parah (terima kasih untuk Yusi).
“Fira.. sepertinya kita punya dosa yang sama. Nggg... Fir?” suasana hening, Fira tak kunjung menjawab Yusi.
Ternyata di dekat Yusi sudah tak ada siapapun. Yusi keluar ke halaman rumahnya. Di sanapun tak satu bulu hidung pun yang tampak. Fira telah menghilang bersama mobil dan tanggung jawabnya.
“Oh.. diriku terharu sekali. Terima kasih nyonya sahabat dekatku” Yusi sangat terharu atas kelakuan Fira.
“GGRRR.... dia menghilang lebih cepat daripada sebuah kentut”
Perlahan namun tak pasti Yusi pulih dari panik.
“Richard!!” Yusi memanggil anjing peliharaannya.
Namun peliharaannya itu tak kunjung datang.
“Richard... aku punya susu” goda Yusi.
“gguuuuuuuukkkkk!! (aku datang!!)” seekor anjing ....... melompat dari atap rumah dan mendarat di depan Yusi.
Segera setelah ia mendarat (dengan selamat) ia memasang wajah tampan.
“gguk guuk? (ada apa nyonya?)”
“anjing sialan” pikir Yusi.
“Richard! Tolong jaga orang bertampang mesum yang ada di dalam garasi”
“guk! (siap)”
“jika dia bangun, buat dia kembali pingsan. Kau boleh cakar dia, menjilati dia... tapi jangan kencingi dia, oke?”
“gukk! (oke!)”
“dan jika dia hilang... kau dalam masalah.. mengerti? letnan?”
10 menit kemudian Yusi datang dengan membawa obat-obat luka dan beberapa perban yang secara tak sengaja ia ambil dari UKS sekolahnya sekitar 4 bulan yang lalu. Richard sudah menunggunya di depan garasi.
“bagaimana? Tak terjadi apa-apa kan?”
Richard mengangguk.
“kerja bagus letnan!”
“gguk gguk (terima kasih madam)”
“oke kau boleh pergi”
Namun Richard tak bergerak dari tempatnya berdiri sekarang bahkan sesenti.
“kenapa? Kau boleh pergi sekarang” Yusi terus menyuruhnya untuk pergi.
Namun Richard tetap tak mau pergi. Mata Yusi dengan sinis menatap Richard.
“kau... ingin minta upah kan?”
“nggg...guk.. guk gguk (ngg... walau berat mengakuinya.. dengan terpaksa aku ingin dapat upah)”
“dasar anjing tak tahu terima kasih” Yusi memberikan majalah yang ia beli di cafe siang tadi.
“guk.. grrr, guk (apa ini?.. kau, memberikanku ini?)”
“jangan menghina.. majalah itu sudah berhasil membuat majikanmu ini malu di depan orang mesum yang sekarang ada di dalam garasi”
“guk~ (lalu kenapa kau beli majalah ini? Lagian, jika ada masalah bisa diselesaikan dengan baik dan tak perlu menculik orangnya kan? Dan juga.. kenapa penculikan yang terpikir olehmu? Otakmu dangkal sekali sih?)”
“lihat dia... dulu dia begitu lucu. Tapi sekarang anjing gue ini sudah berani menghina, menasihati, melecehkan, dan menghina majikannya sendiri” kata Yusi dalam hatinya.
Setelah perdebatan yang cukup alot antara anjing dan majikannya, Richard pun....

bentuk pdf:
http://www.mediafire.com/file/0o18fy5o4hu5tx8/LH%20CH2%20%28REVISED%29.pdf

0 komentar:

Posting Komentar